Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengumumkan tarif impor baru yang luas, termasuk bea masuk 100% untuk obat-obatan bermerek dan pungutan 25% untuk truk berat, yang memicu ketidakpastian perdagangan baru setelah periode yang relatif tenang.
Serangan terbaru ini, yang menurut Trump bertujuan untuk melindungi industri manufaktur AS dan keamanan nasional, menyusul bea masuk yang luas hingga 50% terhadap mitra dagang dan pungutan tertarget lainnya terhadap produk impor seperti baja.
Ini adalah gejolak terbaru bagi bisnis global yang telah berjuang dengan rantai pasokan yang rumit, melonjaknya biaya, dan ketidakpastian konsumen yang disebabkan oleh perang dagang Trump. Serangkaian tarif ini telah membayangi pertumbuhan global, sementara Federal Reserve mengatakan bahwa hal itu juga berkontribusi terhadap harga konsumen AS yang lebih tinggi.
INVESTOR TETAP TENANG DAN LANJUTKAN
Tindakan baru ini dipandang sebagai bagian dari peralihan pemerintahan Trump ke otoritas hukum yang lebih mapan untuk tindakan perdagangannya, mengingat risiko yang terkait dengan kasus di Mahkamah Agung mengenai legalitas tarif globalnya.
Serangkaian pengumuman baru ini menyusul periode yang relatif tenang setelah Trump mencapai kesepakatan perdagangan dengan beberapa mitra dagang utama selama musim panas. Pengumuman ini dapat memicu kembali ketidakpastian yang membayangi prospek bisnis selama musim semi ketika pengumuman pungutan impor baru hampir terjadi setiap minggu.
"Jika ada sektor tertentu di mana Anda melihat pengumuman baru, tentu saja, itu akan menghambat Anda," kata Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Tom Barkin, di Bloomberg TV. "Ada sektor dengan kejelasan yang jauh lebih baik, dan sektor dengan kejelasan yang jauh lebih sedikit." Saham Asia melemah, dipimpin oleh perusahaan farmasi, tetapi saham Eropa pulih dari kerugian awal di tengah ketidakpastian tentang seberapa luas beberapa bea masuk akan diterapkan.
Kontrak berjangka ekuitas AS yang beragam mengindikasikan bahwa investor sebagian besar mengabaikan pengumuman tarif terbaru Trump, ungkap BMO Economics dalam sebuah catatan.
"Sampai ekonomi AS menunjukkan lebih banyak tanda-tanda tekanan akibat perang dagang, investor tampaknya lebih memilih untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas," kata BMO. Pengumuman Trump di Truth Social tidak menyebutkan apakah pungutan baru tersebut akan menambah tarif nasional yang sudah ada. Kesepakatan dagang terbaru dengan Jepang, Uni Eropa, dan Inggris mencakup ketentuan yang membatasi tarif untuk produk-produk tertentu seperti farmasi.(alg)
Sumber: Reuters
Pemerintah AS menutup sebagian besar operasinya pada hari Rabu(1/10) karena perpecahan partisan yang mendalam menghalangi Kongres dan Gedung Putih mencapai kesepakatan pendanaan. Hal ini memicu apa ya...
Presiden Donald Trump berhasil mendapatkan dukungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin untuk proposal perdamaian yang disponsori AS guna mengakhiri perang yang telah berlangsung...
Presiden Donald Trump pada hari Kamis menandatangani perintah eksekutif yang menyetujui kesepakatan untuk mempertahankan operasional TikTok di AS. Wakil Presiden JD Vance mengatakan nilai bisnis terse...
Presiden Donald Trump mengumumkan pada hari Kamis bahwa mulai 1 Oktober, AS akan mengenakan tarif impor baru: 50% untuk lemari dapur dan meja rias kamar mandi, 30% untuk furnitur berlapis kain, dan 25...
Tiongkok akan membeli kedelai AS jika Amerika Serikat menghapus apa yang disebutnya "tarif yang tidak masuk akal" dan menciptakan kondisi yang mendukung perdagangan bilateral, ujar seorang juru bicara...
Saham Jepang diperkirakan akan menguat pada hari Jumat(3/10), menyusul reli Wall Street yang memecahkan rekor, didorong oleh pendanaan terbaru OpenAI dan valuasi yang menarik. Kontrak berjangka Nikkei di SGX naik 35 poin menjadi 45.050, menandakan...
Emas menguat tipis pada awal perdagangan Asia, ditopang oleh risiko bahwa penutupan pemerintah AS dapat melemahkan ekonomi, yang berpotensi mendorong pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut yang akan memperkuat daya tarik logam mulia tanpa...
Harga minyak berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni, menjelang pertemuan OPEC+ yang diperkirakan akan mengakibatkan kembalinya lebih banyak barel minyak yang menganggur, memperburuk kekhawatiran seputar kelebihan...
Data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa PMI Manufaktur AS naik tipis menjadi 49,1 pada bulan September, dari 48,7 di bulan...
Pasar Asia-Pasifik dibuka beragam pada hari Rabu(1/10), menyusul penguatan di Wall Street menjelang potensi penutupan pemerintah AS karena para...
Dalam sebuah pernyataan setelah rapat kebijakan bulan September, Bank Sentral Australia (RBA) menyatakan:
"Dengan tanda-tanda pemulihan permintaan...
Saham Eropa stagnan pada hari Rabu(1/10), dengan penguatan saham-saham sektor kesehatan yang signifikan mengimbangi penurunan di pasar yang lebih...